Aku diam ditengah ramainya kota
Angin pagi menerpa tubuh mungil yang mulai kedinginan
Lalu daun kering yang mulai tersapu jauh sendirian
Dahulu kau selalu menemaniku ketika kesepian
Kini bagaimana wujudmu saja aku sudah lupa
Namun kenangan pagi itu denganmu masih ada
Sarapan denganmu itu selalu berbeda
Namun selalu membuatku tertawa bahagia
Alam dahulu sangat merestukan kita tertawa
Hingga aku lupa bagaimana jika itu hanya sebuah angan saja
Lalu kau meyakinkan dengan sangat bahwa kita adalah nyata
Lalu pada akhirnya Alam tertawa bahwa itu hanya lelucon saja.l
Tidak ada komentar:
Posting Komentar