Kamis, 23 Agustus 2018

Air mata langit

Disaat air mata langit jatuh
Dan suara langit yang bergemuruh
Lalu hantaman petir yang bergaduh
Aku merindukanmu dengan sangat sungguh

Ingin rasanya aku keluar dan merasakan dinginnya air mata langit yang jatuh, meluapkan segala rasa sakit yang selama ini aku tutupi dengan tawaku. Kau tidak akan pernah percaya, bahwa saat kau meninggalkanku kehidupanku hanyalah udara kosong yang tak memiliki arti atau makna apapun.

Lilin itu menerangi ditengah padamnya lampu, ia hanya mampu menerangi sekelilingnya tidak sepenuhnya. Begitu pula aku, hanya mampu melupakan sekelilingnya luka yang kau perbuat. Sepenuhnya masih tertutup oleh kenangan manis yang kau berikan, dan tanpa pernah sekalipun aku lupakan.

Tadi siang aku melihatmu, lekuk matamu masih sama. Semuanya yang ada pada raga mu masih sama, hatimu mungkin yang sedikit berubah. Terlihat jelas dihatimu tak ada lagi sedikit huruf yang menggambarkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar