Jumat, 23 November 2018
SEBUAH PERCAYA YANG DIBALAS OLEH RASA KECEWA
Sabtu, 06 Oktober 2018
Begitu sendu dan merdu
Karena nurani begitu ingin kau kujadikan kata
Disetiap bait walaupun hanya diksi semata
Tetapi aku bisa merasa kau nyata
Didalam syair syair yang terpampang
Kau yang selalu aku utamakan
Hingga nanti saatnya senja datang
Bertemu denganmu adalah yang aku inginkan
Meski kau jauh lebih indah dipantai
Namun senyummu tak terkalahkan indahnya
Meskipun merdunya ombak dipantai
Tetapi lantunan ayatmu begitu sulit dikalahkan
Hingga laut mendengarnya ia tak ingin bertepi
Hingga udara mendengarnya ia tak lagi bersua
Hingga hujan mendengarnya ia tak lagi menjatuhkannya
Hingga semesta begitu bersyukur karena pencipta menghadirkan dirimu
25/9
nrlyantii.
Rabu, 05 September 2018
Lelucon Semesta
Aku diam ditengah ramainya kota
Angin pagi menerpa tubuh mungil yang mulai kedinginan
Lalu daun kering yang mulai tersapu jauh sendirian
Dahulu kau selalu menemaniku ketika kesepian
Kini bagaimana wujudmu saja aku sudah lupa
Namun kenangan pagi itu denganmu masih ada
Sarapan denganmu itu selalu berbeda
Namun selalu membuatku tertawa bahagia
Alam dahulu sangat merestukan kita tertawa
Hingga aku lupa bagaimana jika itu hanya sebuah angan saja
Lalu kau meyakinkan dengan sangat bahwa kita adalah nyata
Lalu pada akhirnya Alam tertawa bahwa itu hanya lelucon saja.l
Kamis, 23 Agustus 2018
Air mata langit
Disaat air mata langit jatuh
Dan suara langit yang bergemuruh
Lalu hantaman petir yang bergaduh
Aku merindukanmu dengan sangat sungguh
Ingin rasanya aku keluar dan merasakan dinginnya air mata langit yang jatuh, meluapkan segala rasa sakit yang selama ini aku tutupi dengan tawaku. Kau tidak akan pernah percaya, bahwa saat kau meninggalkanku kehidupanku hanyalah udara kosong yang tak memiliki arti atau makna apapun.
Lilin itu menerangi ditengah padamnya lampu, ia hanya mampu menerangi sekelilingnya tidak sepenuhnya. Begitu pula aku, hanya mampu melupakan sekelilingnya luka yang kau perbuat. Sepenuhnya masih tertutup oleh kenangan manis yang kau berikan, dan tanpa pernah sekalipun aku lupakan.
Tadi siang aku melihatmu, lekuk matamu masih sama. Semuanya yang ada pada raga mu masih sama, hatimu mungkin yang sedikit berubah. Terlihat jelas dihatimu tak ada lagi sedikit huruf yang menggambarkan aku.