Kemarin kabar kita masih sangat terjaga, tak terputus ataupun terjeda.
Tanggapanmu pu tetap seolah menginginkan, tanpa sedikit makian.
Ucapanmu pun masih sedikit meyakinkan, sehingga aku begitu percaya.
Kata kata mu begitu hangat, dan membuatnya nyaman dalam lamunan.
Terhitung hari begitu cepat kulewati.
Dengan kobaran api di dada ini, yang selalu ia semangati.
Begitu banyak senyuman hati, yang pernah ia berikan sekali lagi.
Tak mampu menatap adalah kekurangannya, yang selalu aku tutupi.
Dilain hari, kau membuat hujan dilangit mendarat dipipi ini.
Kau tak lagi mencari, disaat ku mulai mengerti.
Begitu banyak perbedaan, sebelum kau menggenggam tangannya erat.
Sudah seharusnya aku tak perlu percaya, pada lelaki yang memang terkenal buaya.
30okt.18
" hargai sebuah percaya, ia sulit untuk lagi didapati ketika rasa percaya itu tergantikan oleh kecewa"